MAKALAH
SISTEM DAN STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH
DOSEN PEMBIMBING
Lalu Hamdan Affandi. M.Pd
DISUSUN OLEH
Caesarla Elintang Yolawati (E1R017016)
Fandi Ahmad (E1R017020)
Hafizotul Wahyi
Munawarah (E1R017040)
UNIVERSITAS MATARAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA
23 Mei 2019
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan dengan judul “Sistem dan Struktur Organisasi Sekolah.”
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
Mataram,23 Mei 2019
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peranan sekolah sebagai lembaga pendidikan adalah mengembangkan potensi yang dimiliki anak-anak agar mampu menjalankan tugas kehidupan sebagai manuasia, baik secara individual maupun sebagai anggota masyarakat. Kegiatan untuk mengembangkan potensi itu harus dilakukan secara berencana, terarah dan sistematik guna mencapai tujuan tertentu. Pengorganisasian suatu sekolah tergantung pada beberapa aspek antara lain: jenis, tingkat dan sifat sekolah yang bersangkutan. Susunan organisasi sekolah tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan tentang susunan organisasi dan tata kerja jenis sekolah tersebut (Depdikbud, 1983:2). Dalam struktur organisasi terlihat hubungan dan mekanisme kerja antara kepala sekolah, guru, murid dan pegawai tata usaha sekolah serta pihak lain di luar sekolah.
Kepala sekolah sebagai pengelola sekolah mempunyai peranan yang sangat strategis dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Ia diharapkan mampu meningkatkan iklim sekolah yang kondusif bagi terlaksanannya proses belajar mengajar yang efektif, dan mengaktuaklisasikan sumber daya yang ada di sekolah seoptimal mungkin dalam menunjang proses belajar mengajar. Oleh karena itu, setiap kepala sekolah harus menguasai kemampuan organizational pendidikan yang efektif.
Pemahaman tentang sistem dan srtruktur organisasi sekolah ini sangat penting karena dapat membantu mahasiswa untuk mengetahui proses, tingkat dan mekanisme pengambilan keputusan pendidikan serta mengetahui alat komunikasi dalam sisitem pendidikan nasional. Apa saja sistem dan struktur organisasi sekolah akan kami bahas dalam makalah ini.
Pemahaman tentang sistem dan srtruktur organisasi sekolah ini sangat penting karena dapat membantu mahasiswa untuk mengetahui proses, tingkat dan mekanisme pengambilan keputusan pendidikan serta mengetahui alat komunikasi dalam sisitem pendidikan nasional. Apa saja sistem dan struktur organisasi sekolah akan kami bahas dalam makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
- Apa definisi sistem dan struktur organisasi sekolah?
- Apa tujuan dari sistem dan struktur organisi sekolah ?
- Apa manfaat dan fungsi sistem dan struktur organisasi sekolah?
- Apa saja unsur-unsur struktur organisasi sekolah?
- Bagaimana peran setiap pihak berdasarkan jabatan yang dipegang?
- Memahami definisi sistem dan struktur organisasi sekolah?
- Memahami tujuan dari sistem dan struktur organisi sekolah ?
- Mengetahui manfaat dan fungsi sistem dan struktur organisasi sekolah?
- Mengetahui unsur-unsur apa saja yang terkandung dalam struktur organisasi sekolah?
- Mengetahui peran setiap pihak berdasarkan jabatan yang dipegang
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Sistem Dan Struktur Organisasi Sekolah
Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani dari kata “System” yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan bersama. Secara umum, kata “sistem” mengacu pada sekumpulan benda yang saling memiliki keterkaitan satu sama lainnya. Sehingga sistem dapat didefinisikan sebagai hubungan saling terkait antara bagian satu dengan bagian lainnya yang berfungsi melakukan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan struktur merupakan kerangka yang dapat menggambarkan (sistem) kaitan berbagai unsur yang berfokus pada visi dan misi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Lalu, berbicara mengenai organisasi merupakan sebuah kata yang diambil dari bahasa Yunani yaitu “organon” yang artinya anggota suatu badan.
Dalam hal ini salah seorang ahli bernama Max Weber mengemukakan bahwa organisasi merupakan suatu hubungan yang terstruktur di mana tiap anggota yang bergabung dalam suatu organisasi mempunyai tugasnya masing-masing dan harus sesuai dengan fungsinya serta di bawah pengarahan dari atasan. Sehingga, sistem dan struktur organisasi sekolah mengandung pengertian yaitu seperangkat unsur-unsur yang saling terikat dan berhubungan serta saling bergantungan antar satu sama lain dengan tujuan memberikan kemajuan dan peningkatan di bidang pendidikan.
2.2 Tujuan Sistem dan Struktur Organisasi Sekolah
Sistem dan struktur organisasi yang baik haruslah mempunyai tujuan bersama. Jadi, setiap orang tentu saja mempunyai visi dan misi yang sama untuk mencapai suatu tujuan yang dimaksud. Dengan cara inilah maka mereka bisa melibatkan dirinya ke dalam organisasi. Mereka menyatukan kepentingan dengan tujuan yang awalnya berbeda-beda menjadi satu sebagai tujuan bersama dari organisasi tersebut. Begitu pula halnya dengan sistem dan struktur organisai sekolah yang memiliki tujuan tertentu untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui kerja sama dari setiap unsur atau komponen lembaga sekolah. Dalam hal ini, dengan adanya sistem dan struktur organisasi, maka setiap unsur atau komponen mengetahui peran serta posisi atau kedudukan yang dimilikinya.
2.3 Manfaat dan Fungsi Sistem dan Struktur Organisasi Sekolah
Di dalam sebuah sekolah tentu memiliki gambaran tugas yang disederhanakan dalam sebuah struktur organisasi sekolah. Dalam struktur tersebut kita dapat mengetahui bahwa seseorang dikatakan sebagai pimpinan ataupun bukan dan sekaligus dapat mengetahui proses birokrasi yang seharusnya dalam sebuah sekolah. Struktur organisasi di sekolah memiliki peran sentral yang terdiri dari kepala sekolah, wakilnya, guru, wali kelas hingga Tata Usaha. Semua hal tersebut tidak akan memiliki tugas dan fungsi yang sama dalam sebuah organisasi. Masing-masing memiliki tanggung jawab yang besar untuk melaksanakan apa yang menjadi tugas pokok dari setiap komponen struktur organisasi tersebut.
Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani dari kata “System” yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan bersama. Secara umum, kata “sistem” mengacu pada sekumpulan benda yang saling memiliki keterkaitan satu sama lainnya. Sehingga sistem dapat didefinisikan sebagai hubungan saling terkait antara bagian satu dengan bagian lainnya yang berfungsi melakukan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan struktur merupakan kerangka yang dapat menggambarkan (sistem) kaitan berbagai unsur yang berfokus pada visi dan misi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Lalu, berbicara mengenai organisasi merupakan sebuah kata yang diambil dari bahasa Yunani yaitu “organon” yang artinya anggota suatu badan.
Dalam hal ini salah seorang ahli bernama Max Weber mengemukakan bahwa organisasi merupakan suatu hubungan yang terstruktur di mana tiap anggota yang bergabung dalam suatu organisasi mempunyai tugasnya masing-masing dan harus sesuai dengan fungsinya serta di bawah pengarahan dari atasan. Sehingga, sistem dan struktur organisasi sekolah mengandung pengertian yaitu seperangkat unsur-unsur yang saling terikat dan berhubungan serta saling bergantungan antar satu sama lain dengan tujuan memberikan kemajuan dan peningkatan di bidang pendidikan.
2.2 Tujuan Sistem dan Struktur Organisasi Sekolah
Sistem dan struktur organisasi yang baik haruslah mempunyai tujuan bersama. Jadi, setiap orang tentu saja mempunyai visi dan misi yang sama untuk mencapai suatu tujuan yang dimaksud. Dengan cara inilah maka mereka bisa melibatkan dirinya ke dalam organisasi. Mereka menyatukan kepentingan dengan tujuan yang awalnya berbeda-beda menjadi satu sebagai tujuan bersama dari organisasi tersebut. Begitu pula halnya dengan sistem dan struktur organisai sekolah yang memiliki tujuan tertentu untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui kerja sama dari setiap unsur atau komponen lembaga sekolah. Dalam hal ini, dengan adanya sistem dan struktur organisasi, maka setiap unsur atau komponen mengetahui peran serta posisi atau kedudukan yang dimilikinya.
2.3 Manfaat dan Fungsi Sistem dan Struktur Organisasi Sekolah
Di dalam sebuah sekolah tentu memiliki gambaran tugas yang disederhanakan dalam sebuah struktur organisasi sekolah. Dalam struktur tersebut kita dapat mengetahui bahwa seseorang dikatakan sebagai pimpinan ataupun bukan dan sekaligus dapat mengetahui proses birokrasi yang seharusnya dalam sebuah sekolah. Struktur organisasi di sekolah memiliki peran sentral yang terdiri dari kepala sekolah, wakilnya, guru, wali kelas hingga Tata Usaha. Semua hal tersebut tidak akan memiliki tugas dan fungsi yang sama dalam sebuah organisasi. Masing-masing memiliki tanggung jawab yang besar untuk melaksanakan apa yang menjadi tugas pokok dari setiap komponen struktur organisasi tersebut.
Adapun beberapa fungsi atau kegunaan struktur organisasi yaitu sebagai berikut:
1) Kejelasan tanggung jawab
Setiap anggota sebuah organisasi harus mempunyai tanggung jawab terhadap atasan atau pimpinannya yang sudah memberikan kewenangan, sebab pelaksanaan atau implementasi kewenangan tersebut perlu dipertanggung jawabkan.
2) Kejelasan kedudukan
Fungsi dari kejelasan kedudukan adalah setiap anggota atau seseorang yang terdapat dalam struktur organisasi sesungguhnya bisa mempermudah dalam melaksanakan koordinasi dan hubungan, karena adanya keterkaitan dalam penyelesaian mengenai suatu fungsi yang telah dipercayakan kepada seseorang atau anggota.
3) Kejelasan jalur hubungan
Fungsi mengenai kejelasan jalur hubungan adalah dalam melakukan tanggung jawab dan pekerjaannya. Setiap pegawai dalam suatu organisasi maka akan diperlukan sebuah kejelasan hubungan yang tergambar dalam struktur sehingga dalam jalur penyelesaian pekerjaannya akan lebih efektif dan efisien serta dapat saling memberikan keuntungan.
4) Kejelasan uraian tugas
4) Kejelasan uraian tugas
Fungsi dari kejelasan uraian tugas adalah di dalam struktur organisasi akan sangat membantu apabila pihak atasan atau pimpinan dalam melakukan controlling (pengawasan) maupun pengendalian dan juga bagi bawahan akan bias lebih berkonsentrasi dalam melakukan tugas atau pekerjaannya, sebab perintah yang jelas.
Sehingga dengan mengetahui fungsi dan peran masing masing komponen dalam struktur organisasi sekolah, maka dalam pelaksanaannya tidak akan mengalami bentrok ataupun kesalahpahaman.
2.4 Unsur-unsur Struktur Organisasi Sekolah
2.4 Unsur-unsur Struktur Organisasi Sekolah
Struktur organisasi sekolah merupakan kerangka sistem yang menggambarkan kejelasan kedudukan atau jabatan dan kejelasan jalur hubungan serta adanya pemimpin dan yang dipimpin dari unsur-unsur yang ada dalam struktur organisasi tersebut.
Adapun unsur-unsur yang terdapat dalam organisasi sekolah yaitu :
a) Unsur kepemimpinan
Unsur kepemimpinan di sekolah terdiri dari kepala sekolah dan wakil kepala sekolah. Adapun tugas kepala sekolah adalah :
- Merencanakan, menyusun, membimbing,dan mengawasi kegiatan admnistrasi pendidikan sesuai dengan kebikjakan yang telah ditetapkan.
- Mengintegrasi dan mengkoordinasi kegiatan dari unit-unit kerja yang ada dilingkungan sekolah.
- Menjalin hubungan dan kerja sama dengan orang tua siswa, lembaga-lembaga pemerintah dan masyarakat.
- Melaporkan pelaksanaan dan hasil-hasil pelaksanaan kegaiatan admnistrasi di sekolah kepada atasannya langsung.
Sedangkan tugas wakil kepala sekolah antara lain adalah membantu kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari dam mewakili kepala sekolah apabila kepala sekolah berhalangan.
b) Unsur tata usaha
Kegiatan tata usaha ini antara lain meliputi pekejaan surat-menyurat dan kearsipan,pelaksanaan pengusulan pegawai, pengurusan kenaikan pangkat, kesejahteraan pegawai.
c) Unsur urusan
Unsur urusan merupakan bgian dari organisasi sekolah yang dijabat oleh guru, tugasnya adalah membantu penyelenggaraan kegiatan administrasi pendidikan sekolah dalam bidang-bidang pengajaran,kesiswaan, bimbingan dan penyuluhan, pengabdian dan kurikuler
d) Unsur instalasi
Instalasi membantu kegiatan administrasi pendidikan disekolah dengan jalan menyediakan layanan penunjang kegiatan belajar-mengajar disekolah. Unsur instalasi ini meliputi perpustakaaan, laboratorium, bengkel kerja (workshop) sera asrama.
e) Unsur pelaksana
Unsur pelaksana secara langsung melaksanakan proses belajar-mengajar disekolah. Unsur pelaksana ini meliputi ketua jurusan, guru bidang studi, guru kelas dan wali kelas.
f) Siswa
Siswa merupakan fokus kegiatan layanan disekolah. Dikatakan demikian karena semua kegiatan yang dilakukan oleh setiap unsur dalam organissasi sekolah bermuara pada siswa sebagai peserta didik. (Soetjipto dan Kosasi, 2004 : 208-222)
b) Unsur tata usaha
Kegiatan tata usaha ini antara lain meliputi pekejaan surat-menyurat dan kearsipan,pelaksanaan pengusulan pegawai, pengurusan kenaikan pangkat, kesejahteraan pegawai.
c) Unsur urusan
Unsur urusan merupakan bgian dari organisasi sekolah yang dijabat oleh guru, tugasnya adalah membantu penyelenggaraan kegiatan administrasi pendidikan sekolah dalam bidang-bidang pengajaran,kesiswaan, bimbingan dan penyuluhan, pengabdian dan kurikuler
d) Unsur instalasi
Instalasi membantu kegiatan administrasi pendidikan disekolah dengan jalan menyediakan layanan penunjang kegiatan belajar-mengajar disekolah. Unsur instalasi ini meliputi perpustakaaan, laboratorium, bengkel kerja (workshop) sera asrama.
e) Unsur pelaksana
Unsur pelaksana secara langsung melaksanakan proses belajar-mengajar disekolah. Unsur pelaksana ini meliputi ketua jurusan, guru bidang studi, guru kelas dan wali kelas.
f) Siswa
Siswa merupakan fokus kegiatan layanan disekolah. Dikatakan demikian karena semua kegiatan yang dilakukan oleh setiap unsur dalam organissasi sekolah bermuara pada siswa sebagai peserta didik. (Soetjipto dan Kosasi, 2004 : 208-222)
2.5 Peran Setiap Pihak Berdasarkan Jabatan yang Dipegang
1. Kepala Sekolah
Tugas pokok dari seorang kepala sekolah ada bertangggung jawab secara penuh terhadapa semua kegiatan yang berlangsung di skeolah. Tugas kepala sekolah juga harus bisa berperan seperti educator, manajer, innovator, dan leader motivator yang baik dari dalam dan juga luar. Jadi, tugas Kepala Sekolah yaitu :
- Menyusun program kerja sekolah
- Sebagai pembina bagi siswanya
- Mengawasi kegiatan belajar mengajar
- Mengawasi pelaksaan belajar mengajar
- Mengawasi penilaian belajar mengajar
- Melaksanakan hubungan yang baik dengan anggota sekolah dan masyarakat,
- Melaksanakan penilaian dan bimbingan untuk para guru dan karyawan sekolah
- Menyelenggarakan administrasi sekolah seperti administrasi keuangan, ketenagaan, perlengkapan, kesiswaan, dan kurikulum.
Struktur organisasi sekolah dan tugasnya selanjutnya adalah dari Wakil Kepala Sekolah.Sebagai wakil, tentu saja tugas orang yang menduduki jabatan ini adalah membantu semua tugas Kepala Sekolah. Jadi, Wakil Kepala Sekolah juga turut membantu, menyusun, membuat, dan melaksanakan rencana dan kegiatan di sekolah. Adapun tugas Wakil Kepala Sekolah juga meliputi penilaian, pengkoordinasian, pengorganisasian, pengawasan, ketenagakerjaan, pengidentifikasi dan pengumpulan data.
3. Bagian Tata Usaha
Menyusun program kerja tata usaha sekolah
- Mengelola keuangan sekolah
- Mengurus administrasi ketenagaan dan siswa
- Pembinaan dan pengembangan karir para pegawai tata usaha sekolah
- Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan secara berkala.
4. Bagian Kurikulum
Guru ataupun anggota yang berada di bagian kurikulum juga mempunyai tanggung jawab yang besar untuk kegiatan belajar mengajar. Jadi, guru dan bagian kurikulum lainnya memiliki tugas yaitu:
- Menyusun jadwal evaluasi
- Mengelola semua program belajar mengaja
- Menyusun pelaksanaan ujian seperti ulangan harian, uts, dan uas,
- Menyusun kegiatan ekstrakulikuler
- Menyusun instrumen untuk program belajar mengajar
- Dan juga menyusun kriteria untuk kenaikan kelas serta kurikulum.
Anggota yang berada di bagian kesiswaan tentu saja mempunyai tanggung jawabnya masing-masing. Bidang kesiswaan tentu saja mengurusi semua hal yang berkaitan dengan kesiswaan. Jadi, mereka semua juga ikut bertanggung jawab atas semua program belajar mengajar. Tugas bagian kesiswaan antara lain:
- Pengadaan kegiatan pembinaan dan pengarahan kegiatan OSIS
- Melaksanakan kegiatan kesiswaan
- Merencanakan dan melaksanaka kegaiatn ekstrakurikuler
- Merencanakan kegaiatn siswa setelah mereka lulus
- Menilai semua siswa yang mewakili sekolah jika ada kegiatan diluar sekolah seperti lomba
- Menginventarisasikan pelanggaran dan absensi yang dilakukan siswa.
Wali kelas bukan hanya sekedar guru yang akan hadir di kelas siswa di jam-jam tertentu untuk memberikan informasi seputar sekolah. Namun, wali kelas juga mempunyai tuganya tersendiri yaitu :
- Membuat catatan khusus tentang siswa dari kelasnya
- Mengisi daftar kumpulan nilai siswa kelasnya
- Membagian buku laporan hasil belajar siswa kelasnya
- Mencatat mutasi siswa kelasnya
- Mengisi buku laporan penilaian hasil belajar siswa kelasnya,
- Menyelenggaraan administrasi kelas seperti buku absensi siswa, daftar pelajaran kelas, papan absensis kelas, tata tertib siswa, dan buku kegiatan pembelajaran/buku kelas, dan tata tertib siswa.
- Melaksanakan segala hal kegiatan pembelajaran Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar dan ulangan (harian, umum, dan akhir)
- Melaksanakan penilaian dan analisis hasil ulangan harian
- Melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
- Membuat catatan tentang kemajuan dari hasil belajar
- Mengisi daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran.
- Menyusun program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling
- Memberikan layanan dan bimbingan kepada siswa supaya lebih berprestasi dalam kegiatan belajar
- Memberikan saran dan pertimbangan kepada siswa dalam memperoleh gambaran tentang lanjutan pedidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai.
9. Bagian Pustakawan
Di setiap sekolah pasti terdapat perpustakaan. Tentu saja akan ada orang yang bertugas diperpustakaan untuk mengurus segala hal yang menyangkut tentang kepustakaan. Jadi, tugas seorang pustakawan antara lain:
- Mengurus pelayana perpustaakn
- Membuat peraturan di perpustaakn
- Membuat perencanaan untuk mengadakan buku, media elektoronik, atau bahan pustaka lainnya,
- Memberikan pelayanan bagi para anggota sekola baik itu dari siswa dan karyawan sekolah di perpustaakn
- Memeliharan buku-buku, media elektronik, dan bahan pustaka, serta
- Menyimpan buku-buku, bahan pustaka, dan media elektronik yang ada di perpustakaan.
Sesuai dengan namanya, bagian sarana dan prasarana tentu saja akan mengurusi hal apapun yang terkait dengan kegiatan belajar mengajar serta sarana dan prasarana. Tugas bagian sarana dan prasarana antara lain:
- Mengelola inventarisasi barang seperti mencatat alat peraga olahraga,
- Mencatat semua barang atau alat yang masuk, mencatat inventaris kelas, mencatat alat laboratorium yang telah masuk,
- Menyusun aturan anggaran sekolah,
- Mengadakan saran dan prasaran sekolah.
Anggota yang berada di bidang ini mempunyai tanggung jawab untuk semua kegiatan belajar mengajar. Tanggung jawab mereka adalah Mmembantu pelaksanaan tugas BP3 dan membina kerjasama dengan masyarakat yang ada di sekitar sekolah. Terkadag kegiatan sekolah bisa melibatkan masyarakat di sekitar sekolah sehingga bagian Humas harus mengurus bagian ini.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Di dalam sebuah sekolah tentu memiliki gambaran tugas yang disederhanakan dalam sebuah struktur organisasi sekolah. Dalam struktur tersebut kita dapat mengetahui bahwa seseorang dikatakan sebagai pimpinan ataupun bukan dan sekaligus dapat mengetahui proses birokrasi yang seharusnya ada dalam sebuah sekolah. Sehingga dengan adanya sistem dan struktur organisasi sekolah, maka dapat terlihat adanya kejelasan tanggung jawab, kedudukan, jalur hubungan, dan kejelasan uraian tugas. Oleh karena itu, dengan mengetahui fungsi dan peran masing masing komponen dalam struktur organisasi sekolah, maka dalam pelaksanaannya tidak akan mengalami bentrok ataupun kesalahpahaman sehingga tujuan pendidikan pun dapat tercapai tanpa adanya hambatan.
Pengetahuan seperti ini sangat penting bagi seorang calon guru. Lebih lanjut seorang calon guru juga harus dipersiapkan untuk mengemban tugas sebagai tenaga kependidikan. Penyiapan ini dilakukan antara lain dengan memperbaiki pendidikan dalam jabatannya. Jika sudah terjadi, maka pendidikan dapat memenuhi sasaran, baik sasaran relevansi, mutu, jumlah dan efisiensi.
3.2 Saran
Dalam hal ini penulis menyarankan agar sistem pendidikan di Indonesia dapat ditingkatkan lagi dan seluruh komponen yang bersangkutan bisa menjalankan tugasnya dengan sebaik mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
Marlina. 2010. Struktur Organisasi. [online] tersedia. 25 April
Muljani, A. Nurhadi. 1983. Administrasi Pendidikan di Sekolah Yogyakarta: Andi Offset.