Bangka Belitung merupakan sebuah provinsi Kepulauan yang terletak di sekitar Selat Malaka. Provinsi Bangka Belitung berdiri pada tanggal 9 Februari 2001 yang terdiri dari 470 pulau dimana ada 2 pulau terbesar yang sangat terkenal yakni Pulau Bangka dan juga Pulau Belitung.
Letaknya yang sangat strategis membuat alkulturasi kebudayaan masyarakat Bangka Belitung juga sangat luas dan terasa. Salah satu akulturasi tersebut adalah tarian tradisional yang berasal Bangka Belitung , berikut adalah 8 Tarian Tradisional Bangka Belitung yang terkenal :
Tari Beripat |
Beripat beregong merupakan seni pertunjukan dari Bangka Belitung yang memperlihatkan kejantanan pria ketika saling memukul dengan menggunakan rotan. Kata ripat berarti memukul dan gong menjadi alat musik yang mengiring tarian ini. Nantinya, penilaian akan dilakukan dengan melihat siapa yang paling sedikit mendapatkan bekas pukulan dan itu yang menjadi pemenangnya.
Awalnya, permainan ini berfungsi untuk mempererat hubungan antar kampung, memupuk sportivitas dan juga sebagai permainan. Tarian diperkirakan sudah ada sejak Kerajaan Badau yakni Kerajaan pertama yang ada di Belitung. Menurut cerita, dulu dikatakan ada seorang gadis yang sangat cantik sehingga banyak pria yang ingin mempersunting gadis tersebut khususnya pemuda berilmu tinggi. Ini kemudian membuat orang tua sang gadis kesulitan untuk memutuskan siapa yang pantas mendampingi anaknya.
Jangan Lupa Follow Guys |
Para peminang lalu bertanding ilmu dengan menggunakan rotan sebagai alat pemukul yang akhirnya menjadi inspirasi tarian ini. Ketika akan dipertunjukkan, seorang Dukun kampung dibantu dengan juru pisah dan pencatat akan memimpin tarian yang dilakukan pada malam hari ini.
Tari Pendulang Timah
Tari Pendulang Timah |
Tari pendulang timah juga menjadi salah satu tarian daerah Bangka Belitung lebih tepatnya merupakan hasil kreasi dari Sanggar Tari Belitong Lesong Batang, Kelurahan Lesung Batang. Tarian ini menceritakan tentang kehidupan rakyat Bangka Belitung yang sedang mendulang timah dengan cara tradisional.
Tarian Bangka Belitung ini akan dilakukan puluhan remaja laki laki tanpa mengenakan baju dan hanya memakai celana pendek dengan tubuh yang dihiasi campuran kaolin dan bahan pewarna kue aneka warna.
Tari Chiat Ngiat Pan
Tari Chiat Ngiat Pan |
Chiat Ngiat Pan memiliki arti perayaan pertengahan bulan ke tujuh yang menjadi salah satu tarian Bangka Belitung khususnya masyarakat Tionghoa. Gerakan dalam tarian ini juga memiliki makna tertentu yakni bercerita tentang ritual sembahyang rebut. Sesudah sembahyang rebut dilakukan, maka akan dilanjutkan dengan lelang payung dan pembakaran patung Dewa Ahirat Thai Se Ja sebagai tanda jika arwah yang sudah ada di akhirat akan kembali ke dunia.
Tujuan dari ritual ini adalah untuk saling membantu sekaligus mengasihi sesama makhluk Tuhan yang juga sesuai dengan semboyan masyarakat Bangka Belitung Tongin Fang In Jit Jong dimana Melayu dan Tionghoa adalah sama.
Tari Men Sahang Lah Mirah
Tari Men Sahang Lah Mirah |
Tarian Men Sahang Lah Mirah menggambarkan tentang rasa gembira dari masyarakat Bangka Belitung ketika sedang memetik hasil panen yakni lada putih atau disebut juga dengan sahang. Ketika panen lada putih, masyarakat Bangka Belitung selalu memanjatkan puji serta syukur pada Tuhan karena hasil panen tersebut yang kemudian dijadikan inspirasi untuk menciptakan tarian ini.
Tari Serimbang
Tari Serimbang |
Tari serimbang juga menjadi salah satu tarian yang berasal dari Bangka Belitung khususnya Bangka Barat yang biasanya akan diiringi dengan lagu timang burong atau menimang burung. Tarian ini juga akan diiringi dengan alunan dawai sebagai alat musik. Nantinya, lima orang penari remaja akan menari untuk menyambut tamu dengan baju dan selendang berwarna merah.
Tarian Bangka Belitung ini menggambarkan tentang kegembiraan dari kumpulan burung siang untuk menyambut seekor burung malam dan menjadi bagian dari pembukaan rangkaian tradisi perang ketupat khas dari Kecamatan Tempilan di Bangka Belitung.
Tari Kedidi
Tari Kedidi |
Tari kedidi merupakan jenis tarian penghibur atau pelipur lara dimana perpaduan musik dan gerak sangat dinamis dan terlihat lucu. Tarian ini terinspirasi dari gerak gerik burung kedidi yang memiliki warna bulu putih, paruh seperti bebek dan memiliki ekor yang akan bergerak.
Tarian Bangka Belitung ini biasanya akan dilakukan lima orang pada tanggal, 13, 14 dan juga 15 di setiap bulannya oleh para muda mudi setempat. Tarian terlihat semakin menarik karena diiringi dengan musik dambus serta terlihat perpaduan unsur silat dan juga gerak pedang dalam tarian ini.
Tari Campak
Tari Campak |
Tari campak menceritakan tentang kegembiraan dari pergaulan remaja di daerah tersebut. Tarian biasanya dibawakan oleh penari pria dan wanita dengan ekspresi dan gerakan yang semuanya menggambarkan ekspresi kegembiraan. Tarian ini lebih sering ditampilkan dalam acara menyambut tamu besar, pernikahan dan beberapa acara penting lainnya.
Sebenarnya, tarian ini berasal dari Kepulauan Riau yang kemudian dibawa sekaligus dikembangkan di Bangka Belitung oleh Nek Campak sehingga tarian ini lebih dikenal dengan sebutan tari campak. Di zaman penjajahan Portugis, tarian ini mengalami akulturasi budaya yang terlihat dari kostum, gerakan dan juga musik pengiring yang tampak seperti gaya Eropa meski budaya lokal masih sangat terlihat dalam tarian ini seperti kostum untuk penari pria, beberapa alat musik pengiring bergaya melayu dan juga alunan pantun.
Jangan Lupa Follow Guys |
Untuk kostum para penari juga merupakan perpaduan dari budaya Eropa dan juga Melayu. Penari wanita akan memakai pakaian ala Eropa berupa gaun dan sepatu hak tinggi. Sedangkan untuk busana pria terlihat seperti busana Melayu yakni celana panjang, kemeja, peci dan selendang. Untuk sekarang, tarian ini sudah menjadi salah satu ikon kesenian tradisional Bangka Belitung yang juga ditampilkan pada pesta rakyat.
Tari Gi Ke Aik
Tari Gi Ke Aik |
Tarian ini merupakan hasil kreasi Sanggar Seni Sepintu Sedulang. Tari Gi Ke Aik menceritakan tentang aktivitas masyarakat Bangka Belitung ketika pagi hari khususnya para wanita. Mereka akan pergi beramai ramai ke Kulong atau sungai kecil untuk mencuci, mandi atau bebasuh dan kembali pulang sambil membawa air menggunakan guci.
Follow mandorblogger.blogspot.com agar tidak ketinggalan update Informasi Lainnya. Jika ada request ( Permintaan ) materi atau ada yg belum difahami silahkan tulis dikolom komentar, dan jika ada kekeliruan dalam penulisan, mohon disampaikan karena tidak ada manusia yg sempurna :)
thank you, salam blogger !!