Apesnya Pengantin Baru |
Apesnya Pengantin Baru
Malam minggu sebelum masehi ada seorang pembunuh yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup melarikan diri. Ia lalu bersembunyi di rumah sepasangan pengantin baru. Tanpa pikir panjang ia segera mengikat si pengantin pria ke kursi dan si pengantin wanita ke tempat tidur. Pengantin priapun tidak mampu berbuat apa-apa ketika tersangka yang kabur itu menjambak istrinya dan menciumnya. Ia baru bisa mendekati istrinya ketika si napi itu keluar dari ruangan.
Suami: “sayang, aku melihatnya menciummu, mungkin ia berbuat seperti itu karena sudah lama tidak melihat wanita. Aku minta padamu, lakukan apa saja yang ia minta, bahkan jika ia memintamu melayaninya. Jangan buat ia marah ingatlah bahwa hidup kita tergantung pada hal ini.” (Sambil menatap kasihan pada istrinya).
Istri: (Menatapnya) “Ia tidak menciumku, ia hanya berbisik padaku bahwa menurutnya engkau tampan dan seksi, ia juga bertanya apakah kita punya vaselin di kamar mandi.” ????
Malam Pertama
Pada tengah malam pertama, sepasang suami istri sedang berduaan, tiba-tiba:
Istri: “sakitnya bang! Bagaimana nih kisah malam pertama bang.?” (sambil mengerang)
Suami: “Jangan nangis Sayang, nanti emak ayah dengar mereka mungkin belum tidur lagi tu.” (sang suami menenangkan)
- Kebetulan kamar mertua hanya bersebelahan dari kamar tidur pengantin.
Isteri: “Sakitnya Bang.” (teresak-esak menahan sakit)
Tapi kerana tidak dapat menahan sakit, isterinya tambah kuat mengerang.
Suami: “Sabar Sayang! tahan dikit, esok baru cabut.” (dengan sedikit nada keras)
Sang mertua lelaki masih belum tidur. Dia memang mendengar anak perempuannya mengerang, tapi dia tidak peduli, biasalah malam pengantin fikirnya. Beberapa menit kemudian sang mertua hilang kesabaran, karena anak perempuanya terus menerus mengerang kesakitan. Dia bangun, pergi ke kamar pengantin
Mertua: (Menendang pintu kamar pengantin dan berteriak) “Ada apa ini? Tak faham aku? bisa mati putri ku kalau esok kau cabut! CABUT SEKARANG JUGA!”
- Terkejut besarlah kedua pengantin itu
Sang putri: “Abah, sakit gigi takan mati, lagipun mana ada klinik Gigi yang buka 24 jam?” (Sambil tersipu.. hahae)