-->
8 Tarian Tradisional Daerah Bengkulu Yang Terkenal

8 Tarian Tradisional Daerah Bengkulu Yang Terkenal

Provinsi Bengkulu merupakan salah satu provinsi Indonesia yang berada di Barat Daya Pulau Sumatera, Bengkulu merupakan provinsi yang sangat kaya dengan sumber daya alamnya. Provinsi Bengkulu ada sejak tanggal 18 November 1968, memiliki kekayaan dengan hasil pertanian dan pertambangan.

Selain itu, salah satu provinsi Indonesia yang ada di Barat Daya Pulau Sumatera ini juga menyimpan kebudayaan dari warisan nenek moyang yang sudah ada sejak dulu, salah satunya adalah tarian tradisional daerah  bengkulu yang beragam.

Berikut adalah daftar 8 tarian tradisional Bengkulu yang terkenal, semoga bermanfaat !

Tari Andun

Tari Andun
Tari Andun
Tari Andun termasuk salah satu jenis tari pergaulan yang biasanya ditampilkan pria dan wanita, tarian yang menjadi tradisi masyarakat Bengkulu ini sering dipertunjukan pada acara adat khususnya pesta panen raya. Tari ini dilakukan sebagai bentuk syukur dari masyarakat karena hasil panen yang sudah didapatkan. Acara tersebut akan diikuti seluruh masyarakat khususnya muda mudi. Bahkan tari andun Bengkulu ini juga menjadi tempat mencari pasangan hidup atau jodoh muda mudi Bengkulu.

Ketika dipertunjukkan, tarian akan dilakukan dengan jumlah penari yang disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi atau disesuaikan dengan kelompok tari yang akan membawakan tarian tersebut. Untuk upacara adat, siapa saja diizinkan ikut menari namun harus disesuaikan dengan tempat menari.

Tari Ganau

Tari Ganau
Tari Ganau
Tari Ganau adalah tarian tradisional Bengkulu yang dilakukan kelompok penari pria dan wanita yang diiringi dengan musik tradisional khas Bengkulu seperti mandolin, rebab dan juga kendang. Sementara untuk irama lagu menggunakan irama khas Melayu. Tarian dimulai dengan tempo gerakan yang lambat lalu diakhiri dengan gerakan yang cepat sekaligus menghentak. Gerakan tangan dan juga lompatan serta formasi harmonis diiringi dengan musik menjadi ciri khas dari tarian Bengkulu ini.

Tari Kejei

Tari Kejei
Tari Kejei
Tari kejei merupakan tarian dari Bengkulu khususnya kesenian rakyat Rejang yang diselenggarakan pada musim panen raya datang. Tarian ini dimainkan oleh muda mudi di pusat desa pada saat malam hari dan juga di tengah penerangan lampion sehingga semakin membuat tarian ini terlihat indah.Tarian ini diiringi alat musik tradisional seperti gong, seruling dan kulintang.

Tari kejei dipercaya sudah ada sebelum kedatangan para biku dari Majapahit. Semenjak para biku tersebut datang, alat musik pengiring diganti dengan alat musik dari logam yang hingga sekarang digunakan. Acara kejei sendiri dilakukan dalam waktu yang panjang dari mulai 3 bulan, 9 bulan atau bahkan hanya 3 hari secara berturut turut.

Tarian Kejei merupakan tarian sakral bagi masyarakat yang memiliki nilai mistik sehingga hanya bisa dilakukan oleh masyarakat Rejang Lebong dalam acara penyambutan para biku, adat marha dan juga perkawinan. Dalam pelaksanaan tarian ini akan disertai juga dengan pemotongan kerbau atau sapi sebagai syaratnya.

Tari Persembahan Rejang

Tari Persembahan Rejang
Tari Persembahan Rejang
Tari Persembahan Rejang terinspirasi dari tari kejai yakni sebuah tarian sakral sekaligus agung dari Tanah Rejang. Tari persembahan rejang merupakan tari kreasi baru yang sudah diatur sedemikian mungkin agar bisa dekat dengan tari kejai. Ketika ditampilkan, tarian umumnya akan diiringi dengan alat musik tradisional khas suku Rejang seperti kalintang dan gong. Sedangkan untuk irama lagu umumnya akan menggunakan lagu lalan belek dan juga tebo kabeak.

Tari Lanan

Tari Lanan
Tari Lanan
BelekTari lanan belek adalah tarian yang terinspirasi dari cerita rakyat provinsi Bengkulu. Tarian ini menceritakan tentang seorang bidadari yang tertinggal di bumi karena selendang miliknya hilang. Selendang tersebut diambil oleh seorang pemuda yang pada saat itu bidadari beserta temannya sedang mandi.

Bidadari yang kehilangan selendangnya terpaksa harus tinggal di bumi karena tidak bisa kembali ke kayangan. Bidadari tersebut hidup bersama pemuda yang mengambil selendangnya, sampai pada akhirnya selendang itu ditemukan dan bidadaripun kembali ke kayangan sekaligus meninggalkan pemuda tersebut. Begitulah cerita yang menjadi inspirasi tarian ini.


Tari Bidadari Teminang Anak


Tari Bidadari Teminang Anak
Tari Bidadari Teminang Anak
Tari Bidadari Teminang Anak berasal dari Rejang Lebong, tarian ini menjadi salah satu tarian yang terkenal dari Bengkulu. Tarian khas Rejang Lebong ini memiliki makna tersendiri yang bisa diartikan dengan tari bidadari meminang anak. Tarian ini menceritakan tentang seorang bidadari yang turun dari langit menuju bumi dengan tujuan untuk mengangkat seorang anak dengan makna berkah yang datang dari langit untuk manusia di bumi.

Tarian ini dilakukan oleh beberapa orang perempuan dan satu orang diantaranya memakai busana yang berbeda yang menggambarkan seseorang dari bumi yang diangkat menjadi anak. Gerakan dalam tarian Bidadari Teminang Anak terlihat dinamis dengan busana khas Rejang Lebong.

Tari Tabot

Tari Tabot
Tari Tabot
Tari tabot merupakan tarian adat Bengkulu yang menceritakan tentang kehebatan dan kepahlawanan cucu Nabi Muhammad SAW. Husein Bin Ali Abi Thalib diceritakan melakukan perang melawan Ubaidillah bin Zaid di Padang Karbala, Irak. Tarian ini dilakukan untuk menghormati keturunan Syeh Buhanuddin yang dikenal dengan Imam Senggolo dan juga memiliki cucu yang kemudian menjadi keluarga Tabot. Tarian ini hanya dilakukan pada tanggal 1 sampai 10 Muharam di setiap tahunnya.

Tari Bubu

Tari Bubu
Tari Bubu
Tari Bubu merupakan tarian yang terinspirasi dari tradisi masyarakat Bengkulu ketika menangkap ikan menggunakan bubu, sampai sekarang tari Bubu masih bisa ditemukan di daerah Bengkulu. Tarian ini umumnya dilakukan pria dan wanita dengan jumlah genap dan tidak ada aturan baku mengenai jumlahnya asalkan genap. Untuk pakaian yang digunakan penari merupakan pakaian adat Bengkulu yakni baju kurung dengan warna kontras dan terang serta dilengkapi dengan balutan kain songket bermotif didominasi dengan warna emas.

Tarian Bubu diiringi dengan campuran alat musik tradisional dan modern seperti akordian, gendang, gitar dan juga bass bertempo cepat yang disesuaikan dengan gerak tari bubu yang energik dan sangat bersemangat. Tari bubu ini umumnya dihadirkan sebagai properti pementasan dan gerakan akan didominasi dengan gerakan tangan seperti ketika sedang menangkap ikan memakai bubu tersebut.

Sekian dan terimakasih, salam blogger !
Disqus
Pilih Sistem Komentar

No comments