-->
8 Tarian Tradisional Daerah Lampung Yang Terkenal

8 Tarian Tradisional Daerah Lampung Yang Terkenal

Lampung adalah salah satu provinsi yang berada di pulau Sumatera yang beribu kota Bandar Lampung. Bandar Lampung adalah sebuah kota yang merupakan hasil penggabungan dari dua kota yang terpisah yaitu, Tanjung Karang yang merupakan daerah perbukitan dan Teluk Betung di pantai Teluk Lampung. Pada tahun 1990, dua kota ini dijadikan kota terpadu bersama daerah Panjang.

Provinsi Lampung ini tidak hanya ditinggali oleh orang-orang suku Lampung saja, namun juga banyak suku bangsa lain yang tinggal di Provinsi ini antara lain yaitu: Suku Sunda, Jawa, Bali dan masih banyak lagi. Meskipun Lampung terdiri dari berbagai suku, namun masyarakat asli Lampung ini tetap melestarikan budaya-budaya yang sudah ada dari jaman dulu, salah satunya yaitu tarian tradisional Provinsi Lampung. Berikut adalah 8 Tarian Tradisional Lampung Yang Terkenal, semoga bermanfaat dan salam blogger !

Tari Cangget

Tari Cangget
Tari Cangget
Tari cangget merupakan tarian adat Lampung yang dilakukan muda mudi. Sebelum bangsa Jepang datang ke Indonesia pada tahun 1942, tari cangget selalu tampil pada acara yang berkaitan dengan gawi adat seperti upacara mendirikan rumah, panen raya dan juga digunakan ketika mengantar seseorang yang akan pergi beribadah haji.

Ketika dipertunjukkan, tari cangget ini diiringi dengan alat musik tradisional 1 buah bende, 2 buah gong, 1 gendang, 8 hingga 12 lunik, canang dan 2 pepetuk. Selama tarian dilakukan, para orang tua akan memperhatikan gerak gerik muda mudi yang menari sekaligus memperhatikan kehalusan budi, ketangkasan dan keindahan saat berias dan mengenakan pakaian adat Lampung.

Tarian Cangget juga dijadikan tempat untuk mencari pasangan para muda mudi yang mungkin akan diteruskan ke pernikahan jika memang merasa cocok.

Tari Bedana

Tari Bedana
Tari Bedana
Tari Bedana merupakan tari tradisional bertema ajaran agama Islam serta menjadi cerminan kehidupan masyarakat Lampung yang ramah sekaligus terbuka. Menurut sejarah tari bedana mulai berkembang bersamaan dengan masuknya ajaran Islam yang awalnya ditarikan pria secara berkelompok atau berpasangan dan hanya bisa disaksikan oleh keluarga.

Tarian adat Lampung ini dilakukan pada saat ada anggota keluarga yang akan melakukan hatam Al-Quran. Seiring perkembangan Zaman, tarian ini sudah bisa disaksikan siapa saja.

Tari Melinting

Tari Melinting
Tari Melinting
Tari melinting adalah tarian dari Lampung lebih tepatnya daerah Melinting, Kecamatan Labuhan Meringgai, Lampung Timur. Seni tari ini dianggap sebagai kesenian klasik karena sudah ada sejak Islam masuk ke Nusantara.

Kata melinting memiliki arti “membawa” yang muncul bersamaan dengan masuknya ajaran agama Islam. Jadi, tarian ini memiliki arti membawa misi Islam serta dipercaya juga dibuat oleh Ratu Melinting yakni ratu yang memimpin sebuah daerah yang diberi nama Melinting.

Pada mulanya tarian ini juga menjadi tari sakral sebab dibuat oleh Ratu Melinting. Akan tetapi dengan berjalannya waktu, maka tarian ini juga sudah diperbolehkan untuk ditarikan masyarakat luas. Gerak dari tari melinting terdiri dari dua jenis yakni gerak murni dan juga gerak maknawi:
  • Gerak murni: Merupakan gerakan artistik dan tidak bermaksud untuk menggambarkan sesuatu.
  • Gerak maknawi: Memiliki arti jelas dan sudah melewati distorsi yang banyak digunakan dalam garapan tari non representasional.
Sementara itu, untuk gerakan yang digunakan dalam tari melinting dibedakan lagi menjadi dua yakni gerakan pria dan wanita yang meliputi babar kipas, jong sumbah, sukhung, sekapan balik palau, kenui melayang niduk, salaman, suali, biti batang, luncat kijang dan lapah ayun.

Tari Sigeh Pengunten

Tari Sigeh Pengunten
Tari Sigeh Pengunten
Tari Sigeh Pengunten merupakan tarian kreasi baru asal Lampung yang menjadi pengembangan dari tari sembah yakni tradisi asli Lampung. Tarian khas Lampung ini diresmikan menjadi tarian untuk menyambut tamu penting. Gerakan tari Sigeh Pengunten mengambil unsur dari banyak tari tradisional Lampung sehingga bisa memperkenalkan kebudayaan Lampung lewat tarian tersebut.

Tarian Sigeh Pengunten juga ditampilkan sebagai bagian dari acara ritual penyambutan di acara resmi seperti proses pernikahan. Tarian ini menggambarkan tentang kegembiraan atas kedatangan tamu undangan dan merupakan bentuk penghormatan pada tamu undangan yang sudah hadir.

Tari merak

Tari merak
Tari merak
Tari merak merupakan tarian adat asli dari daerah lampung, tarian ini dipertunjukkan untuk penyambut gelar adat lampung. Tari Merak merupakan tarian tradisional khas Jawa Barat. Tarian ini menggambarkan tentang seekor burung merak yang menampilkan keindahan ekornya yang panjang dan berwarna-warni untuk mencuri perhatian sang betina.

Tari Sembah

Tari Sembah
Tari Sembah
Tari Sembah merupakan nama tarian Lampung yang diadakan masyarakat ketika menyambut atau memberi penghormatan pada tamu undangan sehingga bisa dikatakan tarian ini masuk dalam tari penyambutan. Tari Sembah menggambarkan tentang rasa gembira yang biasanya ada dalam upacara selamatan maras taon serta resepsi. Busana yang digunakan dalam tari sembah merupakan busana asli daerah seperti yang dipakai pengantin asli Suku Lampung dengan siger dan tanggai.

Tari Sembah memperlihatkan atraksi tabur beras kunyit yang menjadi lambang doa permohonan kegembiraan serta keselamatan untuk para tamu yang hadir. Seiring perkembangan zaman, tari sembah bisa ditampilkan dalam acara nasional baik lokal atau internasional. Ciri khas dari tarian ini adalah para penari yang menggunakan kuku panjang terbuat dari emas atau tembaga dan menari dengan lemah gemulai.

Tari Tupping

Tari tupping
Tari tupping
Tari tupping merupakan tarian daerah Lampung yang biasanya ada dalam pertunjukkan drama. Tarian ini menggambarkan patriotisme perekruitan pasukan tempur serta pengawal rahasia Radin Inten, Radin Imba II dan juga Raden Inten II di daerah Kalianda Lampung Selatan. Dalam tarian ini akan memperlihatkan tokoh kesatria, kesatria kasar, kesatria sakti, kesatria putrid, pelawak dan juga tokoh bijak sekaligus sakti yang biasanya akan dipertunjukkan pada acara penyambutan tamu besar atau perkawinan.

Tupping ( topeng ) yang ada di Lampung ini berjumlah 12 buah dan tidak boleh lebih atau kurang. Ke dua belas topeng tersebut diyakini memiliki kekuatan gaib dan tidak semua orang bisa memakainya serta membutuhkan ritual khusus ketika akan mengenakan topeng tersebut. Tupping ini hanya bisa digunakan keturunan 12 punggawa seperti yang ada di Desa Tataan, Taman Baru serta Kuripan. Jika memang ada warga yang ingin memakai tupping, maka harus minta izin terlebih dahulu dalam Marga Ratu.

Tari Sekura

Tari Sekura
Tari Sekura
Tari sekura biasanya akan ditampilkan dalam tarian topeng di pesta adat sekuran atau sekuraan yang dilakukan setiap awal bulan Syawal. Ini merupakan pesta rakyat yang dilakukan sebagai ungkapan syukur, sukacita serta perenungan pada sikap dan tingkah laku. Tari sekura ini dibagi menjadi beberapa karakter berdasarkan penokohannya yakni sekura anak, sekura tuha, sekura kesatria, sekura cacat, sekura raksasa dan juga sekura binatang.

Sedangkan 6 jenis penokohan tersebut dikategorikan menjadi 2 jenis yakni sekura kecah yang berarti sekura bersih yang juga sering disebut dengan sekura betik atau sekura helau. Seperti namanya, sekura kecah ini akan memakai busana yang bersih dan rapi.
Disqus
Pilih Sistem Komentar

No comments