Walau dari sejarah mengatakan jika Suku Betawi bukan menjadi suku asli DKI Jakarta, akan tetapi adat istiadat dan juga kebudayaan suku Betawi sudah dikenal luas sejak dulu sebagai ikon kebudayaan kota Jakarta seperti gambang kromong, ondel ondel, kerak telor, bir pletok dan lain sebagainya merupakan beberapa contoh kebudayaan khas Betawi yang tidak kalah menarik dengan daerah lain yang berada di Indonesia. Dari berbagai macam budaya Betawi, tarian Betawi juga sangat menarik dan cukup beragam. Berikut adalah 8 Tarian Tradisional Daerah Jakarta ( Betawi ) Yang Terkenal, semoga bermanfaat dan salam blogger !
Tari Zapin
Tari Zapin |
Tari zapin Betawi merupakan campuran dari tarian Melayu dengan kebudayaan Arab. Kata Zapin diambil dari bahasa Arab yang berarti zafana atau menari. Tarian ini masuk dalam jenis tari pergaulan karena sudah diberikan improvisasi, spontanitas dan juga kostum yang tidak memiliki aturan terikat baik dalam segi koreografi, komposisi tarian dan juga musik pengiring. Ketika dipertunjukan, tidak terdapat jarak antara penari dengan penonton sehingga para penonton bisa bebas ikut menari bersama para penari.
Tari Yapong
Tari Yapong |
Tari yapong merupakan jenis tarian kontemporer yang melambangkan pergaulan masyarakat dan sukacita. Tarian ini biasanya dilakukan pada acara atau pesta rakyat DKI Jakarta. Sejarah mengatakan, tarian Betawi ini sudah ada sejak tahun 1977 ketika ulang tahun kota Jakarta yang ke-450. Pada saat itu, tema tentang perjuangan Pangeran Jayakarta diusung dan dipercayakan pada seniman besar Bagong Kussudiarjo untuk menyelenggarakan acara itu.
Tari yapong mempertunjukkan adegan sendratari dimana para penari akan menari secara riang sambil menyambut kedatangan Pangeran Jayakarta. Nama yapong sendiri diambil dari lagu yang mengiringi penari yang terdengar seperti “ya, ya, ya” dan iringan musik yang terdengar seperti “pong, pong, pong”. Banyak orang yang menganggap tarian ini sangat menarik sehingga semakin dikenal sampai sekarang.
Tari Topeng Betawi
Tari Topeng Betawi |
Tarian Betawi ini menggunakan topeng sebagai ciri khasnya. Tari Topeng merupakan perpaduan dari seni tari, musik dan juga nyanyian. Sama seperti pertunjukan teater, para penari nantinya akan menari diiringi dengan musik dan juga nyanyian yang bersifat teatrikal dan komunitatif dari gerakannya.
Dalam pementasannya, tarian Betawi ini akan diawali dengan lagu dan musik pengiring yang kemudian akan dilanjutkan dengan penari mulai keluar sambil menari menggunakan topeng. Untuk gerakannya sendiri tergantung dari tema yang sangat bervariasi seperti kritik sosial, cerita legenda, kehidupan masyarakat dan juga cerita lainnya. Tari topeng menyampaikan sebuah pesan lewat gerakan para penari yang sangat menghibur.
Tari Sirih Kuning
Tari Sirih Kuning |
Dalam pertunjukannya tari sirih kuning dilakukan secara berpasangan dan diiringi musik khas Betawi yaitu Gambang Kromong. Tarian Betawi ini umumnya dilangsungkan ketika menyambut atau memeriahkan acara dan menjadi tarian kembangan dari tari cokek yakni tari tradisional adat Betawi dan banyak berkembang di daerah Tangerang.
Tari sirih kuning ini biasa dipakai sebagai pengiring pengantin Betawi ketika masuk pelaminan dengan proses penyerahan sirih dare dari mempelai pria ke pengantin wanita. Tari ini juga sering dipertunjukkan pada acara kehormatan para tamu atau penyambutan.
Tari Renggong Manis
Tari Renggong Manis |
Salah satu tarian suku Betawi ini merupakan perpaduan dari persilangan budaya. Tari ini menceritakan tentang ungkapan bahagia serta kebersamaan remaja putri dari kombinasi budaya Betawi, Arab, Cina Klasik dan India.
Tari Renggong umumnya dilakukan pada acara yang bersifat resmi seperti penyambutan para tamu. Kebahagiaan dari tuan rumah atas datangnya para tamu akan diperlihatkan lewat tari renggong manis tersebut.
Tari Lenggang Nyai
Tari Lenggang Nyai |
Pada awalnya, tarian ini diambil dari kisah gadis cantik asal Betawi bernama Nyai Dasimah yang sedang bingung dengan dua pilihan pasangan hidup yakni pria Belanda dan juga pria Indonesia. Kemudian ia memilih untuk menjadi istri pria berkebangsaan Belanda bernama Edward William dan merasa terkekang dengan aturan sang suami. Nyai Dasima menjadikan alasan ini untuk memberontak karena kesewenangan yang terjadi pada dirinya. Perjuangan atas hak perempuan tersebut menginspirasi Wiwiek Widiastuti untuk mengenang perjuangan Nyai Dasima dalam tari lenggang nyai tersebut.
Dalam tarian ini terlihat sangat lincah sebagai kekhasan masyarakat Betawi dan sering terlihat bergerak dari satu sisi ke sisi lainnya. Tari lenggang nyai ini juga menggambarkan keceriaan dan keluwesan seorang gadis muda asal Betawi yang sangat indah untuk disaksikan.
Tari Cokek
Tari Cokek |
Tari cokek merupakan tarian adat Betawi yang sering kita lihat atau tampilkan di daerah Tangerang. Tari Colek merupakan perpaduan antara budaya Betawi, Banten dan juga Cina yang sudah ada sejak abad ke-19 di daerah Teluknaga, Tangerang dari seorang saudagar Cina bernama Tan Sio Kek.
Ketika ditampilkan tarian ini dimainkan oleh 3 penari perempuan namun untuk sekarang bisa dilakukan hingga 5 penari perempuan dan beberapa pria sebagai pemain musik untuk mengiringi tarian cokek tersebut. Selendang nantinya akan terikat di pinggang para penari yang menjadi ornamen utama penari berpadu dengan kebaya warna terang dan selendang tersebut bernama cokek.
Jika dilihat, tari colek hampir sama dengan tari sintren asal Cirebon atau tari ronggeng dari Jawa Tengah karena penari bisa mengajak para penonton ikut menari bersama. Namun, yang membuat tarian ini menarik adalah karena iringan musik Gambang Kromongnya.
Tari Blenggo
Tari Blenggo |
Tari blenggo menggunakan gerakan silat sebagai gerakan dasar dari tariannya seperti tari samra yang berassal dari Melayu. Tarian ini mengutamakan keindahan gerakan ketika dipertunjukan, tarian ini terbagi menjadi dua jenis berdasarkan irama musik pengiring yakni Tari Blenggo Ajeng yang diiringi dengan musik hampir sama dengan gamelan Bali dan Tari Blenggo Rebana yang diiringi dengan alunan musik rebana biang.
Tari blenggo umumnya dibawakan para penari di tengah para pemain musik, sedangkan gerakan tarian ini merupakan perpaduan dari tari dan silat sehingga akan terlihat banyak gerakan seperti membungkuk dan gerakan melangkah. Para penari dituntut untuk bisa melakukan teknik atau jurus-jurus dalam silat.
Para penari sendiri biasanya dilakukan para pria berpakaian serba hitam seperti pemain pencak silat yang diiringi dengan lagu rebana biang yang disebut dengan belenggo rebana, sedangkan tari blenggo yang diiringi gamelan ajeng disebut tari blenggo ajeng.
thank you, salam blogger !