Pulau Jawa menjadi salah satu suku mayoritas yang ada di Indonesia dengan populasi lebih dari 100 juta jiwa. Dengan demikian kebudayaan yang paling dikenal di Indonesia juga berasal dari Jawa salah satunya adalah Jawa Tengah. Kebudayaan Jawa juga memiliki banyak elemen yang menyusun kebudayaan ini dan salah satunya adalah Tarian Tradisional. Berikut adalah 8 Tarian Tradisional Jawa Tengah Yang Terkenal :
Tari Kuda Lumping
Kuda Lumping |
Kuda lumping (Jaran kepang atau jathilan) adalah tarian tradisional jawa yang menampilkan sekompok prajurit yang tengah menunggang kuda. Tarian ini menggunakan kuda-kudaan yang terbuat dari kulit kerbau atau kulit sapi yang telah dikeringkan (disamak). Ada juga yang terbuat dari anyaman bambu yang kemudian diberi motif atau hiasan dan direka seperti kuda.
Kuda Lumping juga identik dengan hal-hal magis atau gaib, tarian ini menampilkan adegan prajurit berkuda. Dalam penampilannya terdapat juga atraksi-atraksi seperti : kesurupan, kekebalan tubuh terhadap deraan pecutan dan kekuatan untuk memakan beling. Kuda tiruan yang digunakan dalam tarian kuda lumping biasanya dihiasi rambut tiruan dari tali plastik atau sejenisnya yang digulung atau dikepang, sehingga masyarakat jawa menyebutnya sebagai jaran kepang.
Tari Bedhaya Ketawang
Tari Bedhaya Ketawang
|
Tari Bedhaya Ketawang merupakan tarian kebesaran yang dipertunjukkan saat penobatan dan juga peringatan kenaikan tahta Sang Raja di Kasunanan Surakarta. Tarian ini menjadi tari sakral sekaligus suci untuk masyarakat dan Kasunanan Surakarta.
Bedhaya Ketawang diambil dari kata “Bedhaya” yang berarti penari wanita di istana. Sedangkan “Ketawang” berarti langit yang identik dengan sesuatu yang mulia, tinggi dan juga luhur. Tari ini mengisahkan tentang hubungan asmara antara Kanjeng Ratu Kidul dengan Raja Mataram yang semuanya disuguhkan dalam bentuk tarian.
Setiap kata yang terkandung dalam tembang ( Syair ) pengiring tarian ini mengisahkan curahan hati Kanjeng Ratu kidul pada Sang Raja yang umumnya dipertunjukkan 9 orang wanita. Dari kepercayaan masyarakat setempat, pertunjukan Tari Bedhaya Ketawang dipercaya akan menghadirkan Kanjeng Ratu kidul yang juga ikut menari sebagai penari ke-10.
Tari Bambangan Cakil
Tari Bambangan Cakil |
Tari Bambangan Cakil diadopsi dari kisah pewayangan yakni perang kembang yang menceritakan peperangan ksatria dan raksasa. Tarian ini berkisah tentang perang kebaikan melawan kejahatan yang kedua sifat tersebut diceritakan dalam gerakan tari. Untuk kebaikan akan menampilkan gerakan yang halus dan lembut, sedangkan untuk kejahatan akan diperagakan dengan gerakan kasar sekaligus beringas.
Tokoh pewayangan yang dipakai dalam tarian ini adalah Arjuna sebagai Kesatria dan juga Cakil sebagai raksasa. Tari ini sarat akan makna filosofi tinggi yang menjelaskan jika kejahatan dan angkaramurka akan selalu kalah dengan kebaikan.
Tari Gambyong
Tari Gambyong |
Tari Gambyong merupakan perpaduan antara tari rakyat dengan tari keraton dimana kata Gambyong diambil dari nama Waranggana atau wanita terpilih yang pandai dalam melakukan gerakan tarian. Nama dari waranggana tersebut ialah Mas Ajeng Gambyong.
Tarian ini memiliki 3 elemen yakni awal, isi dan juga penutup yang dalam istilah Jawa Surakarta dikenal dengan nama maju beksan, beksan dan juga mundur beksan. Hal unik dari tari Gambyong terletak pada gerakan lengan, kaki, tubuh dan juga kepala. Mata penari nantinya akan selalu mengikuti gerakan tangan dengan cara melihat ke arah jari tangan yang dominan diiringi dengan alat musik gamelan seperti: kenong, gambang, kendang dan juga gong.
Tari Kretek
Tari Kretek |
Tari Kretek merupakan tarian tradisional yang lebih tepatnya berasal dari Kudus, Jawa Tengah. Dalam tarian ini bercerita mengenai kehidupan buruh dengan kretek dimana Kota Kudus memang identik dengan industri kretek.
Dulunya, tarian Jawa Tengah ini bernama Tari Mbatil yang ternyata kurang begitu populer di tengah masyarakat sehingga diganti menjadi tari kretek. Tarian ini mulai terkenal sekitar tahun 1985 yang menurut cerita diciptakan seorang seniman bernama Endang Tonny.
Tari Topeng Ireng
Tari Topeng Ireng |
Tari Topeng Ireng merupakan tarian yang berasal dari Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Awal mula tarian ini mulai berkembang di lereng Gunung Merapi Merbabu di jaman Belanda. Pada zaman itu, Pemerintah Belanda melarang masyarakat sekitar untuk berlatih silat sehingga gerakan silat tersebut diubah menjadi bentuk tarian yang diiringi dengan gamelan.
Topeng Ireng ini diambil dari kata “Toto Lempeng Irama Kenceng” yakni Toto yang berarti menata, Lempeng yang berarti lurus dan Irama yang berarti nada dan Kenceng yang berarti keras. Inti dari tarian ini adalah memberi nasihat mengenai kebaikan hidup dan pada zaman tersebut dipakai untuk menyebarkan ajaran Islam.
Tari Bondan
Tari Bondan |
Tarian yang berasal dari Surakarta, Jawa Tengah ini menggambarkan kasih sayang dari ibu pada anaknya. Ciri dari tarian Jawa Tengah ini menggunakan properti berupa payung kertas, kendil dan juga boneka bayi yang akan digendong penari.
Menurut sejarah, tarian ini adalah tarian yang wajib dilakukan kembang desa untuk memperlihatkan jati dirinya sehingga akan terlihat bagaimana ia akan menjadi ibu dan mengasuh anak. Untuk itu dalam tarian ini mengartikan jika tidak hanya memiliki wajah yang cantik, namun wanita juga harus bisa mengasuh dan memberikan kasih sayang sekaligus melindungi anak mereka.
Tari Prawiroguno
Tari Prawiroguno |
Tari Prawiroguno menceritakan tentang penjajah yang hampir mengalami kemunduran. Tarian ini biasanya menggunakan tema peperangan dan gerakan para penari juga memperlihatkan para prajurit yang membawa pedang lengkap dengan tameng seakan sedang bersiap melawan musuh.
Dulu, tari Prawiroguno ini hanya akan dipertunjukkan pada acara penting seperti menyambut tamu, penobatan raja dan juga perkawinan. Tari Prawiroguno merupakan jenis tari yang terinspirasi dari jaman penjajahan berasal dari Boyolali, Jawa Tengah.
Demikian ulasan singkat dari Mandor Blogger tentang beberapa tarian daerah Jawa Tengah dan penjelasannya yang sangat penting untuk diketahui. Semoga bisa bermanfaat dan Salam Blogger !