-->
8 Tarian Tradisional Daerah Kalimantan Tengah Yang Terkenal

8 Tarian Tradisional Daerah Kalimantan Tengah Yang Terkenal

Suku Dayak merupakan suku mayoritas Provinsi Kalimantan Tengah dan menjadi suku asli daerah ini. Setiap kebudayaan Suku Dayak juga dianggap sebagai wakil masyarakat Kalimantan Tengah yang tidak kalah menarik untuk dibahas satu per satu.

Salah satu budaya Kalimantan Tengah adalah tari tradisional yang beragam dari segi gerakan, arti, busana dan juga musik pengiring.

Berikut adalah 8 tarian tradisional daerah Kalimantan Selatan yang terkenal. Sebelum Lanjut ke pembahasan, mohon bantuan teman-teman yang sudah mampir ke blog ini. Sudi kiranya untuk subscribe channel ytb saya ( King.ID ), tidak ada paksaan, seikhlasnya gan.

Tari Putri Malawen

Tari Putri Melawen merupakan tarian khas Kalimantan Tengah khususnya Barito. Tari putri malawen biasanya, hanya dilakukan oleh para wanita yang berasal dari area sekitar Danau Malawen di Barito dan juga hanya ditampilkan dalam acara-acara besar kerajaan.

Tari Kinyah Mandau

Tari kinyah mandau memiliki ciri khas unsur bela diri, seni teatrikal dan seni perang dalam tariannya. Nama tarian ini diambil dari kata kinyah yang berarti tarian perang dengan menggunakan senjata mandau.

Pada mulanya, tarian adat Kalimantan Tengah ini digunakan dalam persiapan membunuh dan memburu kepala musuh. Para pemuda Dayak dulu memang berburu kepala dengan banyak alasan berbeda untuk setiap sub suku. Tarian kinyah digunakan sebagai persiapan fisik sebelum perburuan akan dimulai.

Tari Tambun dan Bungai

Tarian khas Kalimantan Tengah khususnya daerah Palangkaraya ini menceritakan tentang kepahlawanan Tambun dan Bungai ketika mengusir musuh yang sudah merampas hasil panen rakyat. Tambun dan Bungai merupakan tokoh legenda Suku Dayak Ot Danum Pulau Kalimantan, Kabupaten Gunung Mas. Tambun dan Bungai merupakan saudara yang memiliki perasaan yang kuat satu sama lainnya. Jika tambun sedih, maka kesedihan juga akan dirasakan oleh bungai.

Keduanya mendapat gelar dari Sang Nyai Undang raja di Pematang Sawang. Gelar tersebut adalah Tumenggung Tambun Terjun Ringkin Duhung dan juga Tumenggung Bungai Andin Sindai. Tarian ini merupakan cara masyarakat untuk mengenang Tambun dan Bungai.

Tari Kayau

Kayau atau mengayau memiliki arti memotong kepala musuh dan menjadi upacara adat untuk memperlihatkan keberanian, kekuasaan dan juga kejantanan untuk melindungi keberadaan suku dari musuh. Alat mengayau yang dipakai adalah mandau yakni senjata tradisional Suku Dayak dan ternyata tidak smeua orang bisa mengayau akibat ada aturan tentang siapa yang diperbolehkan mengayau.

Upacara mengayau dengan tarian daerah Kalimantan Tengah ini diturunkan pertama kalinya oleh Urang Lindau Lendau Dibau Takang Isang yakni seorang yang gagah sekaligus berani pada zaman tersebut. Untuk mereka yang bisa mendapatkan kepala musuh, maka akan diberikan gelar bujang berani. Kepala yang sudah dipersembahkan akan diganti dengan kepala babi saat tarian ini dilakukan.

Ada 3 tahap dalam upacara mengayau yakni mengantai sesaji pada bentang yakni rumah suku adat Dayak, turun bentang yakni melakukan pengayuan pada kepala babi dan juga masuk ke rumah betang yang ditandai dengan suara musik tradisional. Peralatan seperti tombak, perisai dan mandau akan digunakan beserta dengan gong ukuran besar dan kecil lengkap dengan sesaji.

Tari Giring-Giring

Tarian giring-giring merupakan tarian Kalimantan Tengah yang memperlihatkan rasa senang dan gembira yang dilakukan dengan banyak cara seperti menari.

Pada mulanya, tarian ini merupakan tari tradisional Suku Dayak Ma’anyan serta juga diperkenalkan oleh suku ini. Lalu tarian ini mulai berkembang ke daerah Barito. Kata giring-giring dalam bahasa Kalimantan Tengah berarti gangerang yakni bambu berisi biji piding.

Bagi masyarakat Kalimantan Tengah dan Kabupaten Barito, tarian ini merupakan ungkapan ekspresi gembira yang terlihat dari hentakan satu tongkat gantar di tangan kiri, sedangkan untuk tangan kanan, para penari akan memegang bambu yang berisi kerikil dan digoyangkan supaya menghasilkan bunyi yang khas. Kaki para penari juga akan mengikuti musik dengan cara bergerak maju mundur sehingga terlihat sangat menarik.

Tari Balean Dadas

Tarian ini merupakan tarian untuk memohon kesembuhan pada Tuhan yang dilakukan masyarakat Dayak Kalimantan Tengah yang sedang sakit. Pakaian yang digunakan para penari umumnya menggunakan pakaian adat Dayak dengan kombinasi warna merah, hitam, putih, kuning dan hijau yang akan memohon kesembuhan pada Ranying Hatala Langit atau Tuhan bagi mereka yang sedang sakit dan umumnya juga akan ada seorang dukun perempuan atau balean dadas yang ikut dalam tarian tersebut.

Tarian banyak dipertunjukkan dalam acara penyambutan atau peresmian yang meski sudah ada banyak pengobatan medis, namun masyarakat Suku Dayak pedalaman tetap melakukan tarian ini.

Tari Mandau

Seperti namanya, tari mandau menggunakan properti mandau yang merupakan senjata tradisional suku Dayak berupa pedang atau perang. Ketika dipertunjukkan, gerakan dalam tarian akan terlihat sangat indah ketika para penari memainkan tameng dan mandau yang dipegang. Beda dengan tari kinyah mandau yang lebih mengedepankan seni teatrikal dan seni perang, dalam tari mandau ini seringkali terlihat adegan berbahaya seperti mengayunkan atau menggigit mandau yang tentunya sangat tajam tersebut.

Semua gerakan dalam tarian ini aman, karena sudah dilakukan ritual khusus agar semua pertunjukan bisa berjalan dengan aman dan lancar yang tentunya juga hanya dilakukan para penari terlatih.

Tari Manasai

Tari manasai disebut juga dengan tarian selamat datang. Ketika dipertunjukkan, tarian akan dilakukan pria dan wanita dengan barisan selang seling satu lingkaran. Ketika tarian dilakukan, maka penonton juga diperbolehkan ikut menari dari muda sampai tua.

Semoga bermanfaat, salam blogger !
Disqus
Pilih Sistem Komentar

No comments