Kebudayaan dari Kalimantan Timur yang paling terkenal adalah dua suku terbesar yakni Dayak dan Kutai. Kedua suku ini juga merupakan ikon wisata dari wilayah Kalimantan Timur. Kalimantan Timur memiliki banyak kebudayan dan dari sekian banyak kebudayaan tersebut tarian menjadi hal unik sekaligus menarik untuk dipahami baik dari gerakan, busana dan juga makna dari masing masing tarian tersebut. Berikut 8 Tarian Tradisional Daerah Kalimantan Timur Yang Terkenal:
Tari Hudoq
Tari Hudoq merupakan tari topeng yang menyerupai perwujudan dari Dewa, Leluhur dan juga hewan. Tarian ini biasanya ditampilkan ketika pembukaan lahan pertanian dan juga saat musim menanam padi di ladang. Menurut kepercayaan masyarakat Dayak, tarian ini merupakan ritual untuk memohon pada Tuhan supaya hasil pertanian bisa berlimpah.
Kata hudoq sendiri memiliki arti menjelma sehingga para penari nantinya juga akan menggunakan topeng dalam pementasan sebagai wujud dari hewan atau hama perusak tanaman seperti gagak, tikus, monyet, babi dan hewan lainnya. Tari hudoq juga melambangkan burung elang yang dianggap sebagai pemelihara hasil panen sekaligus pelindung bagi masyarakat Dayak, sedangkan untuk topeng manusia merupakan lambang para leluhur serta nenek moyang masyarakat Dayak.
Tari Burung Enggang
Tarian adat Kalimantan Timur ini menceritakan tentang kehidupan dari burung enggang yang sangat terkenal pada provinsi ini khususnya suku Dayak Kenyah. Sedangkan dalam bahasa Dayak Kenyak sendiri, tarian ini disebut dengan tari kancet lasan yang umumnya dilakukan para wanita Dayak.
Menurut kepercayaan masyarakat setempat, nenek moyang mereka berasal dari langit yang kemudian turun kebumi menyerupai burung enggang sehingga tarian ini juga sebagai bentuk penghormatan untuk para leluhur. burung enggang merupakan burung mulia bagi suku dayak kenyah dan bulu burung tersebut sangat penting untuk setiap acara adat dan beberapa tarian seperti tari burung enggan ini
Tari Ganjur
Tari ganjur berasal dari Kutai Kartanegara, tarian ini sering ditampilkan dalam acara festival. Tarian ini menjadi tarian penting pada rangkaian Festival Erau dimana tarian ini akan ditampilkan pada setiap malam sebagai bagian dari ritual bepelas yang juga ditampilkan dalam penyambut para tamu agung, upacara penobatan Sultan Kutai dan acara sakral lain.
Tarian ini dilakukan oleh pria dan wanita yang berasal dari kalangan dalam Keraton kutai. Ciri khas dari tarian ini adalah menggunakan gada kayu berlapis kain yang disebut dengan ganjur. Ganjur tersebut akan dimainkan 2 penari pria secara berpasangan dengan gerakan seperti akan saling menyerang. Tidak hanya ganjur, namun tarian daerah Kalimantan Timur ini juga menggunakan kipas sebagai properti untuk para penari wanita.
Tari Gantar
Tarian Gantar merupakan tari pergaulan muda-mudi Suku Dayak Benuaq serta Suku Dayak Tanjung. Properti yang digunakan dalam tarian tersebut menggunakan tongkat dan bambu pendek dengan memperlihatkan ekspresi kegembiraan dari para penari, sekaligus keramahan masyarakat Dayak saat menyambut tamu atau para wisatawan yang hadir dalam acara adat tersebut.
Tari gantar terbagi menjadi 3 jenis yakni gantar senak, kusak rayatn dan gantar busai. Pada umumnya ketiga tarian ini ditampilkan dalam acara budaya.
Tari Gong atau Tari Kancet Ledo
Tari gong atau kancet ledo merupakan tarian dari Kalimantan Timur, sesuai dengan namanya, tari ini menggunakan gong sebagai medianya. Tarian tersebut dilakukan oleh seorang gadis yang akan menari di atas gong (bukan alat musik) dengan sangat anggun yang diiringi alat musik sapeq atau kecapi.
Busana yang akan dipakai yaitu busana khas Dayak Kenyah yaitu baju berhias manik-manik cerah dan corak khas Dayak lengkap dengan taah. Taah akan dililit pada bagian pinggang dan penari menggunakan lavung (topi), lavung terbuat dari rotan berhias motif senada dengan taah dan pakaian. Sementara untuk aksesorisnya memakai kalung manik-manik yang terbuat dari taring atau gigi macan.
Tari Papatai
Tari Papatai menggambarkan keberanian para pria Dayak ketika sedang berperang. Tidak hanya sekedar memperlihatkan seni perang, tari ini juga memperlihatkan seni tari dan teatrikal. Bagi masyarakat Suku Dayak sendiri, tarian ini disebut dengan kancet papatay dimana gerakannya akan terlihat lincah sekaligus akrobatik. Gerakannya terlihat saling menyerang yang dikombinasikan dengan seni tari membuat tari papatai ini terlihat indah untuk dilihat.
Tari Datun Julud
Tari datun julud merupakan tarian khas dari masyarakat Kayan atau Kenyah di pedalaman Kutai, Berau, Bulungan serta Pasir Kalimantan Timur. Ketiga daerah tersebut merupakan kawasan persempadanan di antara Sarawak dengan Kalimantan Timur. Tarian ini umumnya akan dilakukan untuk menyambut kedatangan pelawat ke rumah panjang khususnya pelancong asal luar negeri atau pada hari besar. Tarian Kalimantan Timur ini menjadi tari wajib untuk Suku Dayak kenyah karena hanya ada dalam upacara seperti upacara adat mecaq undat atau pesta panen.
Tari Leleng
Kata leleng berasal dari bahasa Kenyah yang berarti berputar putar. Tarian ini bercerita tentang Utang Along yakni sebutan untuk seorang gadis yatim yang sedang bingung karena kekasihnya pergi dan belum kembali. Berputar-putar menjadi lambang kebimbangan seperti ketika seseorang sedang bingun yang kemudian mondar-mandir. Untuk itulah tarian ini dinamakan dengan Leleng yang biasanya akan diiringi dengan nyanyian leleng.
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat dan salam Blogger!!